Info Beregam – Redenominasi rupiah adalah proses penggantian mata uang dengan nilai nominal yang lebih kecil. Misalnya, jika rupiah memiliki denominasi 1.000, maka dengan redenominasi akan menjadi 1. Selama beberapa tahun terakhir, redenominasi rupiah telah menjadi topik yang kontroversial di Indonesia.
Beberapa orang berpendapat bahwa redenominasi akan memberikan banyak manfaat, sementara yang lain merasa bahwa itu hanya akan menyebabkan kerugian.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan kesiapan pihaknya untuk menyederhanakan digit mata uang pecahan itu dalam konferensi virtual pada Kamis, 22 Juni 2023 Kamis. Lantas, apa saja untung rugi redenominasi Rupiah?
Salah satu manfaat yang dianggap penting dari redenominasi rupiah adalah mempermudah transaksi dan pembayaran. Dengan denominasi yang lebih kecil, pembayaran sehari-hari seperti makanan, transportasi, atau belanja akan menjadi lebih praktis. Selain itu, redenominasi juga dapat mengurangi risiko pemalsuan uang, karena nilai nominal yang lebih kecil akan lebih sulit untuk dipalsukan.
Namun, ada beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan. Pertama, biaya implementasi redenominasi dapat sangat tinggi. Perlu melakukan perubahan pada sistem perbankan, mesin ATM, dan peralatan lainnya yang menggunakan uang tunai. Selain itu, ada juga biaya edukasi yang harus dikeluarkan untuk mengajarkan masyarakat tentang perubahan ini.
Menurut Bank Indonesia, sosialisasi redenominasi Rupiah membutuhkan waktu lebih dari tujuh tahun. Kepala Seksi Hukum dan Informasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mahmud Ashari memberi contoh, berkaca dari sejumlah negara, misalnya Turki yang menyederhanakan mata uang Lira selama 10 tahun dan diikuti Rumania selama hampir 2 tahun.
Butuh waktu sangat panjang untuk menetapkan redenominasi Rupiah. Pasalnya, masyarakat Indonesia sangatlah heterogen, terutama bagi mereka yang tinggal di pedesaan. Sosialisasi harus digencarkan supaya tidak terjadi gejolak sosial dan ekonomi.
Mengacu pada penelitian berjudul Dampak Wacana Redenominasi Terhadap Harga Saham (2011) oleh Muslikah Suciati, penerapan penyederhanaan mata uang berimbas pada penurunan harga saham. Sehingga pasar melontarkan beragam reaksi, baik positif maupun negatif.
Sebagian investor menilai bahwa redenominasi akan menguntungkan pasar. Namun, tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa kebijakan tersebut justru menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan. Akibatnya, pemilik modal khawatir dengan pengumuman dividen dan kondisi keuangan perusahaan.
Pada akhirnya, keputusan untuk melakukan redenominasi rupiah harus dipertimbangkan dengan baik. Pemerintah harus memahami manfaat dan risiko yang terkait dengan redenominasi dan memastikan bahwa implementasinya dilakukan dengan hati-hati. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga menjadi kunci untuk meminimalkan ketidaknyamanan dan kerugian yang mungkin terjadi selama proses ini.