Infoberegam.com – Bagaimana hujan terjadi? terkadang masih menjadi pertanyaan. Hujan adalah salah satu fenomena alam yang penting bagi kehidupan di bumi.
Namun, proses terjadinya hujan tidak hanya melibatkan awan dan butiran air. Ada banyak faktor dan tahapan yang terlibat dalam proses terjadinya hujan, mulai dari uap air hingga titik embun. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi proses bagaimana hujan terjadi secara komprehensif.
Bagaimana hujan terjadi? hujan bermula dari penguapan air dari permukaan bumi, seperti dari lautan, sungai, dan danau. Sinar matahari memanaskan air dan menyebabkan molekul air berubah menjadi uap. Proses ini kita sebut dengan penguapan.
Uap air yang naik ke atmosfer mendingin dan berubah kembali menjadi cairan, membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi. Partikel-partikel kecil, seperti debu atau asap, dapat bertindak sebagai inti pembekuan yang membantu dalam pembentukan awan.
Awan terus tumbuh dan berkembang saat uap air terus naik ke atmosfer. Ada beberapa jenis awan, termasuk awan stratus, cumulus, dan nimbus, yang masing-masing memiliki karakteristik dan efek yang berbeda.
Saat awan terus tumbuh, udara di sekitarnya juga mendingin. Ketika udara dingin bertemu dengan awan yang terus berkembang, partikel air di dalam awan mulai saling bertabrakan dan membentuk butiran air yang lebih besar.
Ketika butiran air dalam awan menjadi terlalu berat untuk diangkat oleh udara, butiran air jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Proses ini kita sebut dengan presipitasi.
Selain proses alami, ada juga faktor eksternal yang dapat memengaruhi terjadinya hujan, seperti polusi udara dan perubahan iklim akibat aktivitas manusia. Polusi udara dapat memengaruhi pembentukan awan dan proses presipitasi, sementara perubahan iklim dapat memengaruhi pola hujan di berbagai wilayah.(*)