Info Beregam – Mengapa Laron Ini Selalu Datang ke Sumber Cahaya? Setiap musim hujan datang, kita sering disuguhi pemandangan laron beterbangan mengerubungi lampu di malam hari. Bagi sebagian orang, ini bisa terasa menjengkelkan, terutama ketika laron mulai masuk ke rumah dan mengotori lantai. Namun di balik itu, perilaku laron ternyata menyimpan penjelasan ilmiah yang menarik. Mengapa mereka selalu datang ke cahaya? Apa yang sebenarnya terjadi dalam pola navigasi mereka?
Apa itu Laron?
Laron adalah fase terbang dari rayap, khususnya dari kasta reproduktif yang siap meninggalkan koloni asal untuk membentuk koloni baru. Mereka muncul dalam jumlah besar setelah hujan, ketika suhu udara lembap dan tanah cukup lunak untuk memulai kehidupan baru. Laron jantan dan betina akan terbang bersama-sama, mencari pasangan untuk berkembang biak.
Setelah menemukan pasangannya, laron akan melepaskan sayapnya, menggali tanah, dan memulai kehidupan sebagai pasangan ratu dan raja rayap. Namun, sebelum itu terjadi, mereka harus melewati fase yang sangat mencolok: terbang di sekitar sumber cahaya.
Fototaksis Positif, Daya Tarik Laron terhadap Cahaya
Fenomena laron yang mendekati cahaya sebenarnya adalah bentuk dari fototaksis positif, yaitu reaksi organisme yang bergerak ke arah sumber cahaya. Banyak serangga malam, termasuk laron, menggunakan cahaya sebagai panduan navigasi alami. Di alam liar, cahaya bulan dan bintang dulunya menjadi kompas alami mereka. Namun, dengan hadirnya lampu buatan di lingkungan manusia, sistem navigasi mereka menjadi kacau.
Berbeda dengan cahaya bulan yang datang dari satu arah, lampu listrik memancarkan cahaya dari banyak arah sekaligus. Hal ini menyebabkan laron kebingungan saat berusaha menjaga arah terbang. Alih-alih bergerak lurus, mereka malah terjebak dalam lintasan melingkar di sekitar lampu.
Faktor Lain yang Menyebabkan Ketertarikan pada Lampu
1. Gangguan Navigasi Akibat Cahaya Buatan
Insting alami laron untuk menjaga sudut tertentu terhadap sumber cahaya berfungsi baik saat cahaya berasal dari jauh, seperti bulan. Namun, ketika sumber cahaya sangat dekat dan terang seperti lampu LED atau neon, insting ini menjadi kontra-produktif. Akibatnya, mereka justru terus mengorbit lampu dan tidak dapat pergi jauh dari sana.
2. Lingkungan Hangat dan Terang
Cahaya lampu menghasilkan panas, walau dalam jumlah kecil. Bagi serangga yang aktif di malam lembap, panas tambahan ini bisa menarik. Selain itu, lampu menciptakan area terang yang membantu laron bertemu satu sama lain untuk proses kawin. Ini menjadi zona “pertemuan” alami yang ideal bagi mereka sebelum membentuk koloni baru.
3. Keterbatasan Fisik Laron
Meskipun memiliki sayap, laron bukanlah penerbang tangguh. Mereka hanya mampu melakukan penerbangan pendek. Dengan tubuh yang ringan dan rapuh, mereka mudah terdorong angin atau terbentur benda di sekitarnya. Cahaya lampu yang menyilaukan juga memperburuk koordinasi terbang mereka. Akibatnya, mereka cenderung tetap berada di satu area dan sulit keluar dari jebakan cahaya.
Konsekuensi Kehadiran Laron di Sekitar Lampu
Fenomena ini bukan tanpa dampak, terutama dalam lingkungan rumah atau fasilitas publik. Berikut beberapa konsekuensi yang kerap terjadi:
Menumpuknya Bangkai Laron, Setelah semalaman beterbangan, laron yang tidak menemukan pasangan akan mati keesokan harinya. Tubuh mereka yang kecil tapi jumlahnya banyak bisa menumpuk di sekitar lampu, lantai, atau alat elektronik.
SElain itu hal ini dapat menyebabkan Gangguan pada Kesehatan dan Kebersihan. Bangkai laron bisa menjadi sumber alergen bagi sebagian orang, dan menarik hewan predator seperti semut, cicak, atau bahkan tikus kecil.
Bagaimana Mengurangi Gangguan dari Laron?
Jika kamu tinggal di daerah yang rawan serbuan laron saat musim hujan, ada beberapa langkah efektif yang bisa dilakukan:
1. Gunakan Lampu Spektrum Rendah
Laron lebih tertarik pada cahaya biru atau putih terang. Mengganti lampu luar rumah dengan lampu kuning (warm white) atau sodium lamp bisa mengurangi daya tarik cahaya terhadap laron.
2. Nyalakan Lampu Seperlunya
Matikan lampu luar rumah yang tidak diperlukan, terutama saat malam lembap setelah hujan. Ini akan mengurangi kemungkinan laron mengerubungi area tersebut.
3. Pasang Tirai atau Penutup Jendela
Menutup jendela atau menggunakan tirai gelap dapat mengurangi cahaya yang bocor keluar rumah dan menarik laron.
4. Bersihkan Bangkai Laron Segera
Jika sudah terlanjur masuk, bersihkan bangkai laron secepat mungkin untuk mencegah penumpukan, jamur, atau datangnya hewan lain.
Laron datang ke cahaya bukan karena mereka “menyukai” lampu, melainkan karena naluri kuno mereka sebagai makhluk malam yang menggunakan cahaya untuk bernavigasi. Di dunia modern yang dipenuhi lampu buatan, sistem ini menjadi bumerang bagi mereka. Sayangnya, insting ini sulit berubah dalam waktu singkat.