Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa Kritik 100 Hari Kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuklinggau

Info Beregam – Lubuklinggau, 26 Mei 2025 — Aktivis dari berbagai organisasi kemahasiswaan turun ke jalan dan menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Lubuklinggau. Aksi tersebut merupakan bentuk evaluasi terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Wali Kota H. Rachmat Hidayat (Yoppy Karim) dan Wakil Wali Kota H. Rustam Effendi.

Dalam orasinya, para demonstran menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kepemimpinan baru ini yang dinilai belum menampilkan gebrakan signifikan. Mereka menilai janji-janji politik yang disampaikan saat kampanye belum banyak yang terealisasi secara nyata.

Mahasiswa mendesak agar Pemkot segera menyelesaikan berbagai permasalahan krusial, antara lain pembayaran insentif ketua RT, penghapusan praktik korupsi dan nepotisme dalam birokrasi, serta penanganan serius terhadap persoalan sampah yang kian mengkhawatirkan.

Selain itu, mereka juga menuntut pelunasan utang iuran BPJS, pengadaan seragam sekolah gratis, peningkatan pelayanan kesehatan, hingga penanganan kasus dugaan kriminalisasi yang terjadi di tengah masyarakat.

Polemik truk angkutan batu bara yang melintas di jalan utama kota setiap hari juga menjadi sorotan tajam. Mahasiswa mendesak agar jalur distribusi tersebut dihentikan demi keamanan dan kenyamanan warga. Mereka juga meminta pemerintah menutup seluruh tempat hiburan malam ilegal dan memberantas praktik prostitusi terselubung.

Menanggapi aksi tersebut, Wali Kota H. Rachmat Hidayat memberikan keterangan bahwa pihaknya mencatat tiga isu utama dari tuntutan mahasiswa, yakni persoalan sampah, layanan kesehatan, dan aktivitas angkutan batu bara serta hiburan malam ilegal.

“Soal seragam sekolah gratis, kami sudah menyiapkan anggarannya. Namun, saat ini masih dalam proses konsultasi dengan BPKP agar tidak bertentangan dengan regulasi yang ada. tinggal menunggu waktunya saja” jelasnya.

Terkait dengan persoalan sampah, Yoppy mengakui hal ini menjadi tantangan yang dihadapi banyak kota, termasuk Lubuklinggau. Ia menyebutkan bahwa pengadaan armada motor sampah untuk tiap kelurahan sedang disiapkan, dan jadwal pembuangan sampah juga akan diatur ulang agar lebih tertib.

Mengenai insentif RT, ia menegaskan bahwa proses pencairannya sudah berjalan, namun perlu sinergi antara eksekutif dan legislatif.

Yoppy juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pengawasan lingkungan. “Kalau ada yang melihat tumpukan sampah, laporkan saja ke DLH. Saya sendiri selalu meminta ajudan untuk dokumentasi setiap menemukan tumpukan sampah di jalan,” ujarnya.

Aksi mahasiswa ini diakhiri dengan damai, namun meninggalkan pesan kuat bahwa masyarakat, terutama generasi muda, tidak tinggal diam dalam mengawal janji-janji pembangunan kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *