Asal dan Makna Gerakan Tari Piring

Info Beregam – Tari piring adalah tarian tradisional Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil dari langkah dalam silat Minangkabau atau silek.

Jumlah penari tari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Para penari mengenakan pakian berwarna cerah dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup kepala.

Ciri khas dari tari piring adalah para penari membawa piring di kedua tangannya, dengan permukaan piring menghadap ke luar. Tari piring ditarikan dengan gerakan-gerakan yang dinamis, lincah, energik dan bahkan terkesan akrobatik karena sering menampilkan gerakan-gerakan yang sulit.

Tari Piring awalnya dimaknai sebagai rasa syukur masyarakat terkait hasil panen yang sukses serta perlindungan dewa dari berbagai ancaman terhadap diri mereka. Piring-piring yang selalu digunakan dalam tari piring melambangkan pemberian sajian terhadap dewa.

Alat musik pada tari piring adalah gendang yang dilengkapi dengan pupuik atau puput batang padi yang merupakan alat musik tiup dan talempong yaitu alat musik yang terbuat dari logam.

Tari piring pertama kali diperkenalkan oleh seorang tokoh seni dari Padang, Sumatera Barat bernama Huriah Adam pada tahun 1940-an. Sejak itu, tarian ini semakin dikenal di Indonesia dan bahkan di luar negeri. Saat ini, sering dipertunjukkan dalam berbagai acara budaya dan pariwisata di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *