INFO BEREGAM – Siapa yang tidak kenal dengan rending, rending merupakan makanan tradisional khas Minangkabau yang menggunakan daging dan santan sebagai bahan utamanya dan kaya akan kandungan bumbu dan rempah-rempah.
Menurut cerita, nama “rendang” berasal dari bahasa Minang yaitu randang. Kata randang mengacu pada teknik memasak yang disebut marandang, yang berarti memasak dan membalik makanan dalam waktu lama sehingga menjadi kering. Kelahiran rendang terjadi sebagai akibat dari proses akulturasi yang masuk ke Minang.
Rendang Minangkabau memiliki ciri khas tekstur daging yang kering, berwarna coklat gelap, dan beraroma kuat. Warna dan tekstur tersebut didapat dari proses memasak yang lama menggunakan api kecil. Rendang dibuat dari daging yang dimasak bersama rempah dan santan.
Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya. Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya; mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau.
Keistimewaan rendang terletak pada proses memasaknya yang membutuhkan waktu lama dan kesabaran. Rendang merupakan proses memasak yang dimulai dari gulai lalu diproses menjadi kalio dan barulah terbentuk rendang. Namun selain itu rendang menjadi istimewa karena bagian dari makanan adat.
CNN Internasional pada tahun 2011 telah menobatkan rendang sebagai hidangan terlezat dalam daftar 50 hidangan di dunia. Rendang juga menempati posisi ke-11 sebagai makanan terenak di dunia pada 2021 versi CNN Travel,” papar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (13/4/2022). (*)